Snouzh Syauqi Azri

Archive for the ‘Islam’ Category

Bagaimana supaya ibadah yang kita lakukan dapat di ridhai / di terima Alloh?

Ada 3 hal pokok yang harus diperhatikan dalam beribadah, kerjaan kita akan disebut ibadah apabila memenuhi syarat: Ada yang memberi perintah, ada yang diberi perintah dan ada perintahnya.

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, (QS 2:21)

Dari ayat di atas jelas siapa yang memerintah (Alloh SWT), ada yang diperintah (manusia), ada perintahnya (menyembah Alloh).

Jadi bagaimana supaya peribadahan atau penyembahan kepada Alloh itu dapat diterima ? keterangan selanjutnya dalam Al Qur,an.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (QS 98:5)

Menyembah Alloh harus dengan memurnikan ketaatan  artinya yang diibadahi hanya Alloh saja, yang ditaati hanya Alloh saja. Oleh karena Jika ada yang lain yang kita taati maka menjadi batal ibadah yang kita kerjakan, tidak diterima ibadah yang dikerjakan  selama hidup kita.

Selanjutnya keterangan Al Qur’an yang lebih penting dan sepertinya menjadi pokok ibadah adalah di dalam din (system) yang seperti apa selama ini kita melaksanakan peribadahan kepada Alloh.

Barangsiapa mencari din selain din Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS 3:85)

Keterangan diatas jelas sekali ibadah kita akan ditolak apabila kita berada di luar din Islam (system Islam). Artinya Alloh hanya akan menerima ibadahnya seseorang apabila orang tersebut berada dalam din islam atau aturan Islam.

Demikian yang bisa saya informasikan untuk sobat blogger semua, semoga bermanfaat.

Wallohu ‘alam bi showab.

Dalam Islam tidak mengenal adanya kasta atau penggolongan manusia berdasarkan warna kulit (putih, hitam, merah),  harta (kaya, miskin), perkerjaan (direktur, karyawan) dan lain sebagainya. Dalam Islam Semua manusia sama di hadapan Alloh, yaitu sebagai hamba (budak, pelayan) Alloh. Tapi manusia itu sendiri ada yang sadar dan tidak  bahwa dirinya sebagai hamb-Nya Alloh.

Maka Apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Rabbnya sama dengan orang yang menjadikan Dia memandang baik perbuatannya yang buruk itu dan mengikuti hawa nafsunya? (Qs 47:14)

Apakah orang-orang beriman itu sama dengan orang-orang yang fasik? mereka tidak sama.(Qs. 32:18)

Ayat di atas menyadarkan kita bahwa dihadapan Alloh manusia beriman yang menjadikan Qur’an sebagai pegangan hidupnya (petunjuk hidupnya) tidak sama dengan manusia yang menjadikan selain Qur’an di jadikan sebagai pegangan hidupnya (hawa nafsu, thagut, pemimpin yang zalim dan fasik, ahli kitab).

Sekarang kita lihat gambaran hidup manusia yang sadar dan yang tidak.

Hidup Hissy

Kehidupan yang mati, ia hidup karena jasadnya belum mati, tetapi dalam kehidupan dunia yang aktif ia pada hakikatnya telah mati, ia mati selum mati. Hidup hissy adalah hidup demi kepentingan pribadi

Walaupun ia hidup di tengah masyarakat umum tetapi ia hanya memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri . mereka hidup seperti tumbuhan, hidup tidak sadar akan arti harga dirinya.

Hidup Ma’nawi

Yaitu kehidupan yang digunakan untuk menjalankan hukum Alloh, tetapi belum mempunyai keyakinan yang kuat dan teguh. Ia mudah berubah haluan hanya karena ada sangkutan dengan salah satu kepentingan keduniaan.

Hidup Ma’ani

Hidup untuk beramal sebaik-baiknya dan sebanyak-banyaknya, amal yang timbul dari keyakinan yang kuat, amal yang dilakukannya hanya karena mengharapkan ridha Allah. Hidup ini disebut hidup sadar dan insyaf. Orang ini tidak mengenal sukar dan sulit, berat dan susah, takut dan was-was, dalam menjalankan perintah Alloh.

Hidup seperti apa yang sedang kita jalani selama ini, apakah hidup seperti tumbuhan, atau hidup dalam keragu-raguan atau hidup yang semata-mata untuk Alloh.  Ini pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban tetapi perlu perenungan dan pengambilan sikap mana yang akan ditempuh.

Wallahu a’lam bi showab.

Tulisan ini merupakan kelanjutan tulisan sebelumnya yaitu tentang tujuan hidup manusia. Setelah kita coba renungkan tujuan kita (manusia) hidup di dunia sekarang ini untuk apa, sekarang kita coba bahas tugas apa yang diamanahkan Alloh kepada manusia.

Sebelumnya kita tahu bahwa hidup di dunia ini adalah untuk mencari keridhaan Alloh, sederhananya bagaimana segala perbuatan kita di dunia ini di ridhai Alloh atau bernilai di hadapan Alloh.

Sebelum melanjutkan bacanya, kita tanya dulu diri kita betulkah segala perbutan kita ingin bernilai di hadapan Alloh termasuk membaca tulisan ini ataupun kegiatan lainya seperti: makan, minum, BAB, BAK, bekerja, belajar dan masih banyak lagi.

Untuk lebih memahami tugas manusia, mari kita kaji beberapa ayat yang berkaitan tugas manusia di bumi.

dan aku tidak mencipta kan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.(Qs. 51:56)

Menurut ayat ini tujuan manusia di ciptakan adalah agar menjadi hamba Allah, artinya tugas kita adalah menghambakan diri kepada Alloh.
Tugas seorang hamba adalah tunduk patuh kepada Alloh sebagai majikan (Rabb), menjadi budak dan pesuruhNya.

Penjelasan Qur’an tentang ciri hamba Alloh

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(Qs 4:59)

dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). (Qs.2:165).

Bandingkan dengan ciri-ciri yang bukan hamba Alloh

Katakanlah: “Jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNya dan dari berjihad di jalan nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.(Qs. 9:24)


Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?,(Qs. 25:43)

Barangkali inilah saat yang tepat untuk merenungkan diri kita termasuk hamba siapa kita di dunia ini Alloh, keluarga, harta, rumah, atau hawa nafsu? Mari kita sama-sama berkaca pada ayat-ayat Qur’an yang disebutkan di atas.

Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif.
Tapi, bagaimana cara melatih diri supaya pikiran positiflah yang selalu ada di kepala kita. Sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif seperti apa.

1. Melihat masalah sebagai tantangan.
Jadikan masalah sebagai batu ujian dari Alloh supaya tingkatan hidup kita dihadapan Alloh lebih tinggi lagi. Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia, maka hidupnya akan selalu menemui kegagalan dan bisa menimbulkan strees.

2. Menikmati hidupnya.
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, lapang dada. Bukan berarti ia tak berusaha lagi untuk mencapai hidup yang lebih baik. Apa pun hasil yang diperolehnya setelah ia berusaha dengan maksimal tidak menyebabkan berputus asa.

3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide.
Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik. Jangan berpikiran bahwa saran orang lain tak ada gunanya buat kita, terbukalah dengan kritikan, saran dan ide yang bisa membuat wawasan kita meluas.

4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak.
‘Memelihara’ pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, tapi kalau dibiarkan pikiran kita hanyut, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.

5. Mensyukuri apa yang dimilikinya.
Syukuri apa pun yang diberikan Alloh pada kita, yakinlan bahwa segala yang diberikan kepada kita itu adalah yang terbaik buat kita, bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak dipunyainya. Manfaatkan potensi yang ada di sekeliling kita secara maksimal untuk melaksanakan tugas-tugas kita.

6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu.
Jauhkan diri kita dari gossip-gosip yang tak jelas. Apalagi tentang kejelekan orang lain. Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungnya adalah perilaku yang menimbulkan pikiran jadi sempit.

7. Jangan hanya bicara tapi juga buktikan dengan kerja nyata.
Bicaralah dengan kata-kata yang jelas dan berisi sesuaikan dengan orang yang sedang kita hadapi, jauhkan dari bicara yang bertele-tele karna hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga.

8. Menggunakan bahasa positif.
Maksudnya, gunakan kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti “Masalah itu pasti akan terselesaikan, ” dan “Dia memang berbakat”, “Kamu pasti bisa!”.

9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif.
Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan ‘hidup’.

10. Peduli pada citra diri.
Berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam.

Pada saat Alloh akan menciptakan kita, Dia tidak pernah meminta pendapat kita, apa perlu penciptaan itu dilanjutkan atau tidak. Dia Maha berkehendak, artinya Alloh telah memiliki tujuan yang mutlak berkenaan dengan penciptaan manusia. Jadi sekiranya kita yang dilahirkan ke bumi ini mencari dan menciptakan tujuan hidup sendiri, berarti telah mengkhianati yang menciptakan kita.

Tujuan hidup yang harus dicapai manusia adalah tujuan yang telah ditetapkan Alloh pada waktu menciptakan kita. Tujuan hidup  manusia adalah memeluk din islam yang penuh dengan keikhlasan dan hanif.

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (QS 30:30)

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya. (QS 4:125)

Seluruh hidup manusia yang menyerahkan seluruh kehendak kepada kehendak Alloh itulah yang disebut kehidupan mencari Ridho Alloh. Jadi tujuan mencari ridha alloh pada hakikatnya adalah hidup menyesuaikan diri dengan kehendak dan tujuan Alloh menciptakan.

Bagaimana kita bisa tahu apa kehendak dan tujuan Alloh menciptakan manusia? Manusia tidak perlu bersusah payah mencari-cari  jawaban itu, karena jawabannya pastinya datang dari Alloh, yang tertuang dengan lengkap dan sempurna dalam Al qur’an. Tinggal pada manusianya mau menerima atau menolak.

……..  Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] Karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 5:3)

Dari ayat di atas di informasikan bahwa alloh jelas-jelas memberitahukan hanya system islam lah satu-satunya yang diridhai menjadi system hidup manusia. Itu artinya system-system lain yang dibuat oleh manusia akan di tolak oleh Alloh. Dengan kata lain pengikut-pengikut setia system buatan manusia tidak akan pernah diterima amalan-amalan ibadahnya di sisi Alloh.

Barangsiapa mencari agama selain agama islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS 3:85)

Mudah-mudahan Alloh memberikan hidayahNya pada kita semua untuk menerima dan melaksanakan system Islam dengan benar.

Wallahu a’lam bishowab

Semakin banyaknya dan seringnya bencana yang melanda menimpa negeri ini. Banjir, gempa, kebakaran dan masih banyak lagi, ini azab kecil yang sedang terjadi di negeri ini. Semua itu adalah Kehendak Alloh bagaimana memperingatkan kita manusia untuk kembali kepada jalan yang benar.

Sebagai bahan renungan bagi kita selaku kaum muslimin. Ini ada beberapa ayat untuk mengingatkan kita, kebenaran yang seperti apayang selama ini kita ikuti selama ini.

QS. 2:147
Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu.

QS. 5:50
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?

QS. 45:20
Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.

QS. 22:54-55

54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.

55. Dan senantiasalah orang-orang kafir itu berada dalam keragu- raguan terhadap Al Quran, hingga datang kepada mereka saat (kematiannya) dengan tiba-tiba atau datang kepada mereka azab hari kiamat.

QS. 7:81
Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.

sumber: Al Qur’an

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : “Barangsiapa yang memelihara solat, maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara sholat, maka sesungguhnya sholat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya.” (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa : “10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T, antaranya :
Baca entri selengkapnya »


April 2024
S S R K J S M
1234567
891011121314
15161718192021
22232425262728
2930  

Anda Pengunjung Ke-

  • 16.430

Masukkan alamat Email Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui email.

Bergabung dengan 2 pelanggan lain